Dugaan skandal yang mendera 2 Anggota DPRD Langkat, kini memasuki babak yang semakin amburadul. Sikap tak terpuji Jun rupanya telah lama diketahui dan dipendam Sya, suaminya.
Meski sering diperlakukan secara tidak hormat oleh anggota dewan terhormat tersebut, namun Sya tetap sabar mempertahankan biduk rumah tanganya. Bagaimana tidak, mereka mempunyai dua anak.
“Bahkan aku pernah ditampar dan kepalaku dipukul oleh Jun, saat aku coba menasehatinya. Sebab aku merasa, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan aku berharap istriku dapat berubah,” ujar Saya memberikan pengakuan melalui telepon kemarin.
Sayang, cita-cita mulia Sya untuk mempertahankan rumah tangganya harus kandas dan berakhir dengan tragis pasca terungkapnya kasus skandal sang istri dengan seorang pria yang juga Anggota DPRD Langkat.
Selama ini sosok Jun tidaklah begitu populer di kalangan DPRD Langkat maupun masyarakat. Tetapi sejak mencuatnya dugaan skandal yang memalukan itu di media massa, nama Jun melejit naik dan menjadi buah bibir di berbagai lapisan masyarakat.
“Kau dijadikan sebagai anggota DPRD untuk berbuat yang terbaik di masyarakat maupun keluarga, seharusnya menjadi contoh yang baik-baik, bukan sebaliknya bertindak di luar batas kewajaran. Kalau di keluarga saja kau berbuat seperti ini, bagaimana di luar sana,” nasehat Sya dalam suatu perdebatan dengan sang istri beberapa waktu lalu.
Sejak saat itu pula kehidupan rumah tangga Sya dan Jun benar-benar berantakan. Setelah usahanya gulung tikar di Medan, si istri yang kini jadi anggota DPRD tega-teganya menduakan dirinya dan menyia-nyiakan keluarga.
Penderitaan Sya tak sampai disitu saja. Guna mendepak Sya dari rumahnya sendiri di Hinai, Langkat, Jun mengarang suatu cerita yang mengatakan kalau Sya telah menghamili seorang janda dan melahirkan seorang anak.
Karena rumah tangganya kacau balau dengan hadirnya selingkuhan sang istri, Sya lantas pergi ke Banda Aceh mengais rejeki di negeri Cut Nyak Dien sana.
Namun ketenangan Sya di Banda Aceh terusik lagi belum lama ini, ketika dirinya menerima SMS dari seorang laki-laki yang diketahuinya Anggota DPRD Langkat yang masuk ke handphone si istri. Kalimat yang tertulis dalam SMS tersebut menanyakan perihal keadaan rumah Sya.
“Waktu itu dia bilang salah kirim pesan, tapi ada seseorang utusan Sur datang menemui saya dan menyampaikan permohonan maaf Sur dengan mengatakan Sur minta maaf sepuluh jari ditambah satu kepala,” ungkap Sya mengutip ucapan utusan Sur tadi.
Keberadaan Sya yang jauh di Aceh tampaknya dimanfaatkan oleh Jun dan Sur untuk saling memiliki satu sama lain.
Ketika rumah yang didirikan dari hasil keringat Sya sedang sepi, maka Sur datang merangsek. Perangai tidak terpuji kedua anggota DPRD ini tak cuma membuat malu keluarga dan warga, bahkan masyarakat setempat yang kerap melihat mereka berdua-duaan merasa gerah.
Malah sangkin malunya, putra Jun, Yu (14) dan adiknya tak tahan tingal di rumah itu dan memilih pergi ikut dengan sang ayah.
“Kalau tidak ada halangan saya akan balik ke Medan dalam waktu dekat ini dan saya akan buka semua kasus ibu dewan itu ke media dengan si bandot tua tersebut sekaligus berencana membuat laporan pengaduan ke polisi yang membuat saya shock saat ini memikirkan anak-anak yang melihat perbuatan mesum ibunya.
Mungkin yang menjadi saksi perbuatan memalukan itu anak saya sendiri,” tukas Sya sambil menyarankan wartawan berbincang langsung dengan putranya Yu yang ada didekatnya. [ysc]
Meski sering diperlakukan secara tidak hormat oleh anggota dewan terhormat tersebut, namun Sya tetap sabar mempertahankan biduk rumah tanganya. Bagaimana tidak, mereka mempunyai dua anak.
“Bahkan aku pernah ditampar dan kepalaku dipukul oleh Jun, saat aku coba menasehatinya. Sebab aku merasa, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan aku berharap istriku dapat berubah,” ujar Saya memberikan pengakuan melalui telepon kemarin.
Sayang, cita-cita mulia Sya untuk mempertahankan rumah tangganya harus kandas dan berakhir dengan tragis pasca terungkapnya kasus skandal sang istri dengan seorang pria yang juga Anggota DPRD Langkat.
Selama ini sosok Jun tidaklah begitu populer di kalangan DPRD Langkat maupun masyarakat. Tetapi sejak mencuatnya dugaan skandal yang memalukan itu di media massa, nama Jun melejit naik dan menjadi buah bibir di berbagai lapisan masyarakat.
“Kau dijadikan sebagai anggota DPRD untuk berbuat yang terbaik di masyarakat maupun keluarga, seharusnya menjadi contoh yang baik-baik, bukan sebaliknya bertindak di luar batas kewajaran. Kalau di keluarga saja kau berbuat seperti ini, bagaimana di luar sana,” nasehat Sya dalam suatu perdebatan dengan sang istri beberapa waktu lalu.
Sejak saat itu pula kehidupan rumah tangga Sya dan Jun benar-benar berantakan. Setelah usahanya gulung tikar di Medan, si istri yang kini jadi anggota DPRD tega-teganya menduakan dirinya dan menyia-nyiakan keluarga.
Penderitaan Sya tak sampai disitu saja. Guna mendepak Sya dari rumahnya sendiri di Hinai, Langkat, Jun mengarang suatu cerita yang mengatakan kalau Sya telah menghamili seorang janda dan melahirkan seorang anak.
“Saya dituduh menghamili seorang janda yang namanya Marlina, skenarionya diatur oleh Jun, tentang bukti-buktinya nanti akan saya berikan kepada abang (maksudnya wartawan) setibanya saya di Medan,” keluh Syahrial.
Karena rumah tangganya kacau balau dengan hadirnya selingkuhan sang istri, Sya lantas pergi ke Banda Aceh mengais rejeki di negeri Cut Nyak Dien sana.
Namun ketenangan Sya di Banda Aceh terusik lagi belum lama ini, ketika dirinya menerima SMS dari seorang laki-laki yang diketahuinya Anggota DPRD Langkat yang masuk ke handphone si istri. Kalimat yang tertulis dalam SMS tersebut menanyakan perihal keadaan rumah Sya.
“Macam mana di rumah, aman nggak?” tulis si pengirim SMS yang tak lain Sur. Merasa terusik dengan kalimat SMS tadi, Sya langsung menghubungi Sur guna menanyakan langsung perihal maksud pesan singkat tersebut.
“Waktu itu dia bilang salah kirim pesan, tapi ada seseorang utusan Sur datang menemui saya dan menyampaikan permohonan maaf Sur dengan mengatakan Sur minta maaf sepuluh jari ditambah satu kepala,” ungkap Sya mengutip ucapan utusan Sur tadi.
Keberadaan Sya yang jauh di Aceh tampaknya dimanfaatkan oleh Jun dan Sur untuk saling memiliki satu sama lain.
Ketika rumah yang didirikan dari hasil keringat Sya sedang sepi, maka Sur datang merangsek. Perangai tidak terpuji kedua anggota DPRD ini tak cuma membuat malu keluarga dan warga, bahkan masyarakat setempat yang kerap melihat mereka berdua-duaan merasa gerah.
Malah sangkin malunya, putra Jun, Yu (14) dan adiknya tak tahan tingal di rumah itu dan memilih pergi ikut dengan sang ayah.
“Kalau tidak ada halangan saya akan balik ke Medan dalam waktu dekat ini dan saya akan buka semua kasus ibu dewan itu ke media dengan si bandot tua tersebut sekaligus berencana membuat laporan pengaduan ke polisi yang membuat saya shock saat ini memikirkan anak-anak yang melihat perbuatan mesum ibunya.
Mungkin yang menjadi saksi perbuatan memalukan itu anak saya sendiri,” tukas Sya sambil menyarankan wartawan berbincang langsung dengan putranya Yu yang ada didekatnya. [ysc]
1 comments:
ceraikan saja,anak2mu saja sudah gerah lihat kelakuan ibunya yang bejat dan terkutuk,jaminlah neraka menanti para pezina
Kirim Saran Jika ada Pertanyaan